Thursday 21 February 2019

Bodo v.03

Pada suatu hari di tempat kerja,
Seorang pegawai wanita yang masih muda menangis, dan teman-teman wanita yang lain menghiburnya. Seorang laki laki melihatnya dan diusir, karena dia selalu bercanda tidak pernah serius.
Saat mereka kembali bekerja, dia datang dan mengganggu, dibuatlah sebuah cerita:

Pada zaman dahulu kala adalah seekor monyet.
Monyet ini sangat kuat dan tidak kenal takut. Semua teman-temannya mengikutinya karena mereka merasa aman. Tapi suatu hari si monyet menampar monyet lain dan dia merasa lucu. Kemudian tiap hari dia menampar seekor monyet untuk tertawa.
Semua monyet lain marah tapi dia malah tambah senang, karena semua perlawanan dia kalahkan dan menjadi hiburan untuk dirinya. Karena perilakunya itu yang semakin hari semakin menjadi, diapun ditinggalkan oleh semua temannya.

Dia tinggal sendiri di hutan dan bersenang senang, menikmati harinya dengan bahagia. Tapi hari itu sangat pendek, karena tidak lama berselang seekor macan menerkam lehernya dan membunuhnya.
Yang ada dalam pikiran monyet itu hanya satu, tidak biasanya macan mau mendekat, tidak biasanya tidak ada yang berteriak ketika ada macan di sekitar sana. Tentu saja tanpa dia sadari macan itu hanya perlu fokus untuk bersembunyi dari dia saja, hanya ada dia di sana.

Puluhan ribu tahun kemudian,

Seorang pahlawan muncul di kerajaan Eropa, badannya terbesar, suaranya menggelegar, dan kekuatannya sebanding dengan puluhan orang sekaligus.
Pada suatu hari dia memukul bahu teman wanitanya dan bahu itu lepas dari sendinya. Semua teman-temannya marah padanya, dan dia merasa sedih, dia pergi ke rumah seorang dokter, mengangkat tempat tidurnya pelan-pelan (karena dokter itu sedang tidur), dan membawanya ke rumah teman wanita itu. Sesampainya di sana hari telah pagi dan dokter itu bangun. Betapa kagetnya si dokter melihat dirinya berada di rumah orang lain. Tapi setelah tahu masalahnya dokter itu memeriksa tangan si wanita dan memperbaiki posisi bahunya sampai dia sembuh seketika.

Dua ribu tahun kemudian saya terlahir di dunia ini, mewarisi jiwa kepahlawanan leluhur saya sang pahlawan itu. Dokter itu begitu terkesima dengan kebaikan hatinya serta kejantanannya mereka menikah, dan menjadi nenek moyangku.

"Bohong itu" sahut seorang teman kerja wanita
Lalu semua yang lain tertawa.

Laki-laki ini kemudian menjelaskan, bahwa orang yang tidak bisa patah hati, adalah orang yang mati sendirian di tengah hutan. Orang yang patah hati, memperbaiki kesalahannya dan diterima oleh orang lain. Fenomena ini menghasilkan generasi orang-orang yang punya kemampuan patah hati.

Namun kemampuan ini bukanlah kemampuan yang bisa dikendalikan,
dan terkadang perasaan ini muncul tanpa perduli akan situasi dan kondisi yang sebenarnya.

Ditolak oleh orang yang disukai tidak akan membuat kita ditinggalkan di hutan sendirian,
bercerita dan bercengkrama saat bekerja dapat membuat kita dipecat dan mati kelaparan sebagai seorang pengangguran.
Mengapa kita patah hati ketika fetish kita tidak mungkin terpenuhi, tapi tidak patah hati ketika kita lagi ngerumpi sekarang? Menunjukkan betapa bodohnya alam bawah sadar kita, betul tidak?

"Diam! sana balik kerja kalau begitu"
"Iya, suka sekali mengganggu orang"
Dan yang lain pun tertawa...


Credits:


              - Loneliness

Violet Evergarden

Kantor Akuntan Publik BTFD