Friday 1 February 2013

Perampok dan Wanita

Pada suatu hari seorang Wanita digosipi oleh mertua seorang perampok. Wanita itu pun bermusuhan dengan mertua itu.
Adapun perampok itu adalah seorang yang terkenal, dia berani mencuri senjata dari tentara.
Pada suatu hari perampok dan wanita kebetulan bertemu di sebuah toko buah yang sepi dan mereka saling mengenali. Si perampok memberi senjata kepada wanita itu katanya "Ini untukmu", wanita itu berkata "wah, untuk apa ini?", perampok itu menjawab "ambil saja". Merekapun berpisah.
Si wanita dalam perjalanan pulang pergi dan melihat si mertua terkapar di jalan, wajahnya pucat tapi masih bernafas, diapun membawa si mertua ke rumah sakit. Dokter berhasil menyelamatkannya katanya mertua itu kurang makan dan kecapean bekerja.
Wanita itupun iba kepada si mertua itu.

Setelah sekian lama wanita itu membuka sebuah sasana menembak dan menyewakan pistolnya untuk siapa saja yang mau berlatih menembak. Pada suatu hari datanglah seorang buta ingin berlatih menembak. Wanita itu bertanya bagaimana kau mau berlatih? dan orang itu pun berkata untuk menerbangkan layangan, dan dari bunyinya dia akan menembaknya. Wanita itu merasa hal itu sesuatu yang menarik dan diapun mencobanya.
Awalnya orang itu selalu meleset, tapi setelah beberapa kali, diapun bisa selalu menembak sasarannya dengan tepat.
Wanita ini kagum akan tekad pria itu dan kemudian mengajaknya berkenalan. Ternyata pria itu dulunya adalah seorang wasit bulutangkis yang selalu dipanggil untuk pertandingan-pertandingan penting. Diapun pernah menjadi wasit di olimpiade.
Tapi suatu hari ketika berjalan pulang dari belanja, dia berkelahi dengan perampok, dan perampok itu menusuk kedua matanya sampai buta. Dia menjelaskan ciri-cirinya dan kemudian si Wanita mengenali perampok itu sebagai orang yang memberikannya pistol.
Singkat cerita Wanita dan Pria itu pun menikah.

Sasana berlatih si wanita berkembang pesat dan sangat digemari.
Wanita itupun semakin mampu untuk menolong banyak orang.
Pada suatu hari Wanita itu berhasil mengunjungi barak tentara dan menemukan pemilik dari pistol pertamanya. Wanita itu pun mengembalikannya dan bersahabat dengannya.
Kemudian wanita itu dan suaminya pergi ke rumah si perampok.

Bertemu dengannya wanita itu memberikan cinderamata dari emas sambil berkata, ini untukmu karena pistol pemberianmu saya dapat berwiraswasta.
Tapi perampok itu menolaknya dan berkata, saya tak butuh emasmu, saya bisa menghidupi diri saya sendiri, saya cuma mau kau bunuh Mertuaku itu, kalau kau mau berterimakasih bunuhlah dia sekarang!
Wanita itu menolak dan pergi, perampok itu berteriak "Ungrateful, Ungrateful person!"
Suaminya berkata, kau lupa tentangku apalah arti jasamu itu!
Tapi si perampok itu berkata, "Saya tak perduli kau tetap Ungrateful, Ungrateful person!"
Suami itu menjawab "Bagi saya dia bukanlah seorang yang Ungrateful" lalu merekapun pergi.

Di tengah jalan merekapun dihadang oleh perampok itu dan si perampok mengambil emasnya.
Diapun berkata "Sudah kubilang saya bisa menghidupi diriku sendiri" lalu diapun pergi.

No comments:

Post a Comment